November 29, 2011

Catatan Usang (2)

Tersenyum sendiri membayangkan hal-hal lalu yang pernah terjadi. Keinginan untuk membalikkan waktu dan menghentikannya untuk sejenak agar aku mampu mengenang hal-hal yang aku rindukan. Indah tapi pasti ada yang menyakitkan. Tidak. Sampai kapanpun, bagaimanapun... Itu tidak akan pernah berubah. Sakit yang pernah di rasakan, indahnya saat kita akhirnya bisa memaafkan, cinta yang pernah di berikan.. semuanya tidak akan mampu hilang begitu saja. Hanya saja.. suatu saat nanti saat aku kembali membayangkannya, hal-hal tersebut tidak akan lagi memberikan efek besar dalam hidupku.. hal itu hanya akan menjadi kenangan yang pernah singgah dalam hidupku.

***

Diam-diam sekarang aku sering menatapnya. Rasanya ada sesuatu yang berbeda yang tidak pernah ku temui sebelumnya. Aku mengenalnya sudah lama. Tapi hanya sekedar mengenal. Tidak bisa di katakan dekat karena ada jarak yang memisahkan kami. Aku takut. Aku tidak mau jatuh hati padanya. Tidak boleh di saat ia masih memiliki seseorang. Dan aku hanya akan mengganggu hubungannya.

***

Ingin berlaku biasa saja tetapi kadang hati dan pikiran tidak bisa berlaku seperti yang kita inginkan. Aku kecewa. Kecewa pada diriku sendiri, karena hanya dalam beberapa hari saja, aku mampu jatuh hati padanya. Begitu gampangnya kah diriku untuk jatuh hati kepada orang lain? Atau karena begitu sensitifnya kah diriku, sampai-sampai kedekatanku dengan seseorang malah ku salah artikan?

***

Aku menemukan sosok baru tempat aku kini bersinggah. Tempat kapalku akhirnya bersandar, berhenti dan berlabuh di satu pesisir pantai yang walaupun masih terlihat baru, namun menyegarkan hati.
Aku berharap, untuk waktu yang lama, aku bisa melabuhkan kapalku di sana, merasakan keindahan dan cintamu, seperti aku yang mulai mencintaimu.
Terima kasih karena telah memberiku tempat di hatimu. Menggeser isi yang pernah ada. Melepas kapal yang pernah bersinggah di hatimu dulu, dan mengisinya dengan kapalku yang rapuh, yang aku yakini, aku akan merasa nyaman di dalamnya.

***

Catatan Usang (1)

Merindukannya, bagiku seperti hal yang tidak lazim untuk di rasakan. Menahan perasaan untuk tidak menginginkannya, bukanlah hal yang mudah. Di saat aku bisa menatapnya, dia seolah berada sangat jauh dari pandanganku. Di kala aku merasa bisa menggapainya, dia malah tidak dapat ku capai.
Dia begitu dekat.. dia tidak pernah lepas dari mata dan hatiku, tetapi kenapa sulit sekali berada di dekatnya? Seperti dua magnet yang sama kutub. Yang kalau di dekatkan, tidak akan pernah bisa bersatu.

***

Rupanya, tanpa dia, aku masih bisa tertawa setiap harinya... masih bisa merasakan air, udara, dan nafas tanpa takut kekesakan meliputi diriku..
Rupanya, tanpa dia, hidupku terasa jauh lebih normal walaupun kadang-kadang masih sering terselip kenangan di dalam hidupku. Rupanya kesedihanku yang tiada tara sudah di jawab oleh-Nya. Ia menyuruhku untuk tidak lagi merasa resah dan sedih.
Rupanya masih banuak relung hati yang hancur karena CINTA. Masih banyak keputusasaan yang terjadi bukan hanya padaku.
Intinya... sampai sekarang, detik ini, saat ini.. kau masih bisa melihatku hidup, ceria, dan menjalani seluruh sisa waktuku dengan baik.

***

Betapa bahagianya menatapmu begitu bahagia di hari ulang tahunmu. Aku senang melihat senyummu yang terlihat berbeda hari ini. Tadi juga sekilas aku memegang tanganmu. Sekilas.. tapi hatiku tidak henti-hentinya berdebar sampai sekarang.
Ya Tuhan.. mengapa pengaruh dia dalam diriku masih begitu besar? Kenapa hanya dengan masalah sepele seperti menggenggam tangannya, bisa menarikku kembali ke ingatanku hari ini bahwa ia telah melepaskanku?

***

Tersenyum sendiri membayangkan hal-hal lalu yang pernah terjadi. Keinginan untuk membalikkan waktu dan menghentikannya untuk sejenak agar aku mampu mengenang hal-hal yang aku rindukan. Indah tapi pasti ada yang menyakitkan. Tidak. Sampai kapanpun, bagaimanapun... Itu tidak akan pernah berubah. Sakit yang pernah di rasakan, indahnya saat kita akhirnya bisa memaafkan, cinta yang pernah di berikan.. semuanya tidak akan mampu hilang begitu saja. Hanya saja.. suatu saat nanti saat aku kembali membayangkannya, hal-hal tersebut tidak akan lagi memberikan efek besar dalam hidupku.. hal itu hanya akan menjadi kenangan yang pernah singgah dalam hidupku.

***

Template by:

Free Blog Templates