January 21, 2012

Memories Of Love 7 (Fiction Version)

Clara tersenyum saat salah satu temannya bernama Darren duduk dekat dengannya. Darren mati-matian bertanya kepada Clara tentang gadis bernama Esther yang sudah satu semester bersama satu kelas dengan Clara. Darren begitu tergila-gila dengan Esther yang berperawakan cantik namun pendiam dan dingin. Esther tinggi dan putih. Rambutnya panjang dan selalu dibiarkan terurai cantik kebawah. Darren juga berperawakan tinggi, putih dan ganteng. Tetapi sayang, karena sifatnya yang selengean, membuat Esther tidak bisa jatuh hati padanya. Darren begitu takut untuk mendekati Esther, jadi Clara yang selalu menjadi sasaran.
Esther sendiri bercerita bahwa ia sedang menunggu seseorang yang jauh di luar sana.

Malam itu, tiba-tiba Esther mencari Clara. Ia mengatakan, tepat tanggal dua puluh lima natal kemarin, laki-laki yang tidak di ketahui Clara namanya, meminta Esther untuk menjadi kekasihnya. Tetapi kegalauan mulai di hadapi Esther. Dengan keadaan yang cukup jauh dari menyenangkan, Esther tidak sanggup berpacaran jarak jauh. Ia mengatakan bahwa ia tidak mampu hanya berkata sayang lewat dunia maya dan menggalau setiap hari menunggu laki-laki itu kembali ke Indonesia. Selain itu juga Esther mulai takut kehilangan sahabat lamanya yang sangat ia sukai ini.

Entah darimana akhirnya Darren mengetahui situasi ini. Ia menjadi lebih galau dari Esther. Clara tergelitik hatinya saat mengetahui masih ada kisah cinta yang begitu lucu dan menggelikan sampai saat ini. Darren yang begitu selengean mampu jatuh hati pada seseorang yang bisa di bilang dingin tersebut. Lucu memang. Lalu Darren merasa dirinya gagal mendapatkan Esther, ia mulai berpindah hati kepada gadis lain yang kebetulan juga dekat dengan Clara.

Norra adalah gadis cantik yang pendek dan lemah gemulai. Bertolak belakang dengan sifat Esther, Norra sangat memperhatikan penampilan. Ia sangat mencintai rambut terutama poninya. Ia bisa kesal sendiri bila poninya rusak tertiup angin. Karena itu Clara sering menyebutnya si poni. Diam-diam, Darren yang memiliki hobby photography, suka sekali memotret Norra diam-diam. Tetapi tetap saja seperti sebelumnya, Darren hanya berani melakukannya diam-diam dan semuanya ia ceritakan hanya pada Clara. Entahlah. Clara sendiri tidak yakin kali ini Darren juga bisa mendapatkan Norra. Gadis itu lebih pemilih dari yang terlihat di depannya. Jelas Clara tau hal ini karena keduanya dekat dan sesekali Clara bisa bertanya hal-hal yang berkaitan dengan cinta kepada Norra. Tetapi jawabannya hanya satu, ia sampai sekarang belum ingin berpacaran. Clara bingung, sebenarnya apa yang di tunggu Norra. Entahlah. Berkali-kali cinta di rasakan oleh Clara begitu aneh dan berbeda. Masing-masing karakter yang berbeda, mau tak mau membuat Clara tertawa geli dalam hati.

Dear Darren,
Teman ku yang selengean, kau begitu berani tetapi tidak untuk soal bernama cinta. Kau mampu menyukai tetapi tidak mampu memperlihatkan hal itu di depan umum. Kapan kau baru bisa menarik perhatian para wanita kalau hal itu tidak pernah kau tunjukkan? Berani mengambil keputusan adalah hal terbaik dalam hal percintaan, tetapi jangan pernah lakukan itu kalau memang kau tidak sungguh-sungguh menyukainya. Jangan kau lakukan hal itu kalau memang kau tidak siap dengan sifat-sifat wanita yang akan kau kencani. Berani dalam menunjukkan perasaan mu juga hal yang baik. Kamu bisa mendekatinya pelan-pelan sebelum kau curi hati mereka.
Lakukan yang terbaik teman. Mungkin kali ini, kau bisa sedikit lebih dewasa dan tidak lagi bersembunyi di belakang saat ingin mendekati mereka? :)

Temanmu yang tidak pernah berhenti menertawakan kelakuanmu,
Clara

Template by:

Free Blog Templates