July 30, 2012

Box Of Memories (Part 3)

Tidak lama setelah itu, aku bertemu dengan J.D dan K.H di gereja. Mereka mulai memanjakanku dengan hal-hal yang bersifat romantis. Keduanya, mendekatiku dengan cara yang berbeda. Aku berhubungan dengan K.H hampir empat bulan. Aku tau ia sangat menyayangiku. K.H memainkan piano untukku hampir setiap hari saat ia menghubungiku. Instrument lagu “At The Cross” adalah lagu yang sangat ku sukai. Ia memberikanku CD berisikan lagu tersebut, agar lagu itu dapat ku dengar saat ia tidak dapat memainkan lagu tersebut. Tangannya dengan sangat indah bermain di tuts-tuts piano, dan aku menyayanginya.

Lalu J.D datang. Ia juga menyuguhkan cinta dalam bentuk yang berbeda. J.D masuk kedalam hidupku dengan sangat…sangat.. sangat berbeda. Saat itu aku sudah lama kenal dengan J.D. ia adalah teman paling angkuh yang pernah kutemui. Ia bukan orang romantis seperti K.H. J.D memiliki sifat cuek seperti V.I, dan aku dekat dengannya.

J.D dan aku dekat hampir enam bulan. Ia memainkanku lagu setiap harinya lewat gitarnya. Ia bernyanyi untukku setiap malam dengan gitar kesayangannya. Ia menelponku berjam-jam sampai orangtuanya memanggil untuk makan. Lalu ia akan menghubungiku lagi setelah itu. Hidupku sangat indah setelah kehilangan V.I. aku pikir, itulah saat dimana aku sudah dapat melupakan cinta pertamaku. Tapi aku salah. Aku malah menyakiti K.H dengan jelas saat aku lebih memilih J.D. dan aku menghancurkan J.D dengan satu kalimat yang membuat J.D lalu berhenti mencariku saat itu juga. Aku menghancurkan hubunganku dengan kedua orang yang sangat ku sayangi dan ku hargai.

Entah apa yang ku lakukan kemudian. Aku kehilangan arah dan aku kembali memikirkan V.I. ia tidak mudah hilang dari hadapan dan pikiranku. Aku kemudian bertemu dengan J.K. ia, laki-laki paling cuek dan angkuh yang pernah ku kenal. Berbeda lagi dengannya, aku dekat dengannya… sampai sekarang. Ia adalah sahabat laki-laki yang sangat..sangat… sangat asik.

J.K dulu selalu memanggilku dengan sebutan “princess”. Ia tidak banyak berbicara. Kami selalu berkomunikasi lewat sms. Ia selalu menegurku saat kakiku tidak berhenti untuk bergerak saat kami tengah duduk didalam kelas. Ia adalah seorang yang sangat pemalu. Aku bahagia karena aku masih mengenalnya, hingga saat ini. J.K adalah sahabat, teman curhat sekaligus teman bergosip yang paling menyenangkan. Setidaknya ia masih ada untukku, hingga saat ini, dan aku tidak berniat untuk menyakitinya sampai kapanpun. Aku tidak mau hubunganku dengan J.K berakhir seperti hubunganku dengan J.D yang sampai saat ini tidak mampu diperbaiki. Mungkin saat ini semua orang berpikir bahwa aku adalah perempuan paling jahat. Beberapa orang menganggap ku telah menjadi perempuan jahat yang menghancurkan hubungan J.D dengan A.D. aku sangat meminta maaf akan hal tersebut.

***

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates